Minggu, 29 Januari 2012

Melatih Berpikir Positif

Mengapa kita harus berlatih untuk berpikir positif ?. Karena pola pikir seseorang itu dipengaruhi  oleh  kebiasaan  yang  dilakukan  oleh  yang  bersangkutan  terbut.  Kebiasaan- kebiasaan yang mengalir begitu saja setiap hari jelas akan mempengaruhi cara ia bertindak dan  cara  ia  menyikapi  suatu  persoalan  yang ada.  Kebiasaan  itu  dipengaruhi  oleh  unsur internal yang bersumber dari dalam diri sendiri dan unsur  eksternal yang bersumber dari lingkungan sekitarnya. (kondisi keluarga, lingkungan tempat tinggal dsb).

Seseorang berkata, “Saya sudah mencoba untuk berpikir positif terhadap sesuatu hal”. Tapi saya tidak bisa melakukannya, karena persoalan yang saya hadapi itu terlalu besar dan terlalu kompleks.”  Dalam kasus ini, orang tersebut diibaratkan sudah mulai membuka jalan yaitu ketika ia mulai mencoba untuk berpikir positif terhadap masalah yg dihadapinya. Namun tanpa disadari ia juga telah menutup jalannya  sendiri yaitu ketika ia mengatakan “masalah yang aku hadapi ini terlalu besar dan kompleks”. Memang seseorang mengganggap kecil suatu masalah, tapi masalah tsb bisa dianggap besar oleh orang lain. Demikian  juga sebaliknya.

Namun apapun masalahnya, sebenarnya pasti ada jalan keluarnya. “Setelah Kesulitan itu pasti ada  Kemudahan”. Firman Allah itu mengisyaratkan bahwa manusia diharuskan untuk selalu perfikir positif  terhadap suatu persoalan. Hanya saja sebagian orang selalu merasa   ragu-ragu,   untuk   meyakininya.   Perasaan   ragu-ragu   inilah   yang   menghambat seseorang untuk menerima suatu kekuatan positif yang bersumber dari kekuatan yang Maha Kuasa.

Kunci utama seseorang dapat terus konsisten untuk berfikir positif adalah dengan bersandar kepada Tuhan, karena hanya DIA-lah yang memiliki kekuasaan yang maha dasyat yang tidak akan pernah luntur dan tidak akan goyah terhadap sesuatu apapun.

Lalu bagaimana kita dapat bersandar kepada Allah ? cara yang paling mudah adalah dengan  MeyakiniNYA. Ya hanya dengan Yakin itulah kita bisa bersandar kepada Allah.

Langkah yang paling sederhana untuk bisa Yakin kepada Allah adalah dengan menuliskan kalimat seperti  ini : “ Aku Yakin Allah bersamaku, Allah pasti akan menolongnya”. Tulis kalimat  itu  diatas  kerta,  dan  setiap  hari  dibaca  perlahan-lahan,  dan  dilakukan  secara konsisten, niscaya secara perlahan-lahan

Firman Allah, “ … jika mereka bertanya kepada KU katakanlah sesungguhnya AKU ini  dekat,  AKU  mengabulkan  Doa  hambaKu……  “  Dengan  menyandarkan  diri  kepada Tuhan, kita akan memperoleh “Semangat baru” dalam menyelesaikan persoalan yang ada.

Sebuah  kisah  nyata,  seseorang  karyawan  yang  bekerja  di  sebuah  perusahaan keuangan. Ia termasuk salah satu orang yang memiliki prestasi yang luar biasa diperusahaan tersebut. Suatu ketika pada saat akan ada pergantian salah Direksi, ia disebut-sebut termasuk orang yang dinominasikan untuk menjadi Direksi. Setelah melalui uji kelayakan, dari 5 orang yang mengikuti tinggal 2 orang yang lolos seleksi, dan ia salah  satunya. Dan persaingan untuk calon Direksi hanya 2 orang. Teman-temannya banyak yang menyarankan  bahwa ia harus melakukan lobi-lobi kepada orang tertentu untuk memuluskan jalan menjadi Direksi. Namun  ia  tidak  melakukannya,  alasannya  karena  jika  ia  melakukan  lobi-lobi  ke  orang tertentu, ia akan  memberikan suatu kontribusi yang sebanding kepada orang tersebut. Ia hanya  berfikir  sederhana,  yaitu  “saya  sudah  berusaha  memenuhi  segala  ketentuan  yang berlaku, dari sisi kemampuan dan pengalaman  bekerja saya sudah memenuhi persyaratan, dan sekarang saya menyerahkan semua persoalan ini kepada  Allah, saya mohon kepada Allah  untuk  diberikan  yang  terbaik  bagi  saya”.  Karyawan  tersebut  telah  menyerahkan persoalannya  kepada  Tuhan  dan  meminta  penyelesaian  yang  terbaik.  Karyawan  tersebut berfikir bahwa Tuhan akan memberikan sesuatu yang terbaik baginya.

Sementara itu rivalnya, melakukan lobi-lobi kepada orang-orang penting, yang dapat mempengaruhi   keputusan  dalam  pengangkatan  Direksi  perusahaan  Keuangan  tersebut. Sampai pada akhirnya, rivalnya inilah yang dipilih untuk menjadi penganti salah satu Direksi diperusahaan tersebut.

Namun apa daya ketika SK pengangkatan Direksi tersebut akan di tanda-tangani, secara    Tim    Seleksi    Calon    Direksi    tersebut,    mengadakan    rapat    mendadak,    yang

mempersoalkan  calon  yang  akan  duduk  menjadi  Direksi.  Setelah  dilakukan  pengkajian pertimbangan yang matang akhirnya, diputuskanlah bahwa Karyawan yang tidak melakukan lobi-lobi itulah yang diangkat menjadi Direksi.

Dari kisah tersebut diatas, si karyawan yang telah menyandarkan persoalanya kepada Allah, berarti ia telah menyerahkan persoalan tersebut, kepada Allah, dan ia Meyakini Tuhan pasti memberikan jalan keluarnya yang terbaik. Ia telah berfikir positif untuk mencari jalan keluar dari persoalannya tersebut.

Tip and trik untuk melatih berpikir positif :

-    Menyakini Allah akan memberikan pertolongan dan memberikan jalan penyelesaian yang terbaik bagi masalah yang kita hadapi.
Caranya sederhana untuk bisa Yakin kepada Tuhan, yaitu dengan menulis disebuah kertas, kalimat seperti ini “Allah dekat bersamaku, Allah pasti menolongku. Kata tersebut dibaca berulang-ulang setiap harinya.

-    Menuliskan potensi yang dimiliki di atas kertas secara jelas, dan dibaca potensi yang dimiliki, jangan pernah menuliskan kalimat-kalimat negatif.
Contoh potensi :
Aku memiliki badan yang sehat, aku punya rumah untuk tempat tinggal, aku memiliki kawan-kawan yang mendukungku, dan potensi-potensi lainnya.
Jangan pernah kita menuliskan kalimat seperti ini : aku punya rumah meskipun rumah kontrakan. Kalimat “……meskipun rumah kontrakan” ini akan menjadi penghalang semangat kita, bahkan bisa memunculkan rasa ragu-ragu.

-    Harus tetap semangat untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.

1 komentar: