Mengapa kita harus berlatih untuk berpikir positif ?. Karena pola pikir seseorang itu dipengaruhi oleh kebiasaan yang dilakukan oleh yang bersangkutan terbut. Kebiasaan- kebiasaan yang mengalir begitu saja setiap hari jelas akan mempengaruhi cara ia bertindak dan cara ia menyikapi suatu persoalan yang ada. Kebiasaan itu dipengaruhi oleh unsur internal yang bersumber dari dalam diri sendiri dan unsur eksternal yang bersumber dari lingkungan sekitarnya. (kondisi keluarga, lingkungan tempat tinggal dsb).
Seseorang berkata, “Saya sudah mencoba untuk berpikir positif terhadap sesuatu hal”. Tapi saya tidak bisa melakukannya, karena persoalan yang saya hadapi itu terlalu besar dan terlalu kompleks.” Dalam kasus ini, orang tersebut diibaratkan sudah mulai membuka jalan yaitu ketika ia mulai mencoba untuk berpikir positif terhadap masalah yg dihadapinya. Namun tanpa disadari ia juga telah menutup jalannya sendiri yaitu ketika ia mengatakan “masalah yang aku hadapi ini terlalu besar dan kompleks”. Memang seseorang mengganggap kecil suatu masalah, tapi masalah tsb bisa dianggap besar oleh orang lain. Demikian juga sebaliknya.
Namun apapun masalahnya, sebenarnya pasti ada jalan keluarnya. “Setelah Kesulitan itu pasti ada Kemudahan”. Firman Allah itu mengisyaratkan bahwa manusia diharuskan untuk selalu perfikir positif terhadap suatu persoalan. Hanya saja sebagian orang selalu merasa ragu-ragu, untuk meyakininya. Perasaan ragu-ragu inilah yang menghambat seseorang untuk menerima suatu kekuatan positif yang bersumber dari kekuatan yang Maha Kuasa.
Kunci utama seseorang dapat terus konsisten untuk berfikir positif adalah dengan bersandar kepada Tuhan, karena hanya DIA-lah yang memiliki kekuasaan yang maha dasyat yang tidak akan pernah luntur dan tidak akan goyah terhadap sesuatu apapun.
Lalu bagaimana kita dapat bersandar kepada Allah ? cara yang paling mudah adalah dengan MeyakiniNYA. Ya hanya dengan Yakin itulah kita bisa bersandar kepada Allah.
Langkah yang paling sederhana untuk bisa Yakin kepada Allah adalah dengan menuliskan kalimat seperti ini : “ Aku Yakin Allah bersamaku, Allah pasti akan menolongnya”. Tulis kalimat itu diatas kerta, dan setiap hari dibaca perlahan-lahan, dan dilakukan secara konsisten, niscaya secara perlahan-lahan
Firman Allah, “ … jika mereka bertanya kepada KU katakanlah sesungguhnya AKU ini dekat, AKU mengabulkan Doa hambaKu…… “ Dengan menyandarkan diri kepada Tuhan, kita akan memperoleh “Semangat baru” dalam menyelesaikan persoalan yang ada.
Sebuah kisah nyata, seseorang karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan keuangan. Ia termasuk salah satu orang yang memiliki prestasi yang luar biasa diperusahaan tersebut. Suatu ketika pada saat akan ada pergantian salah Direksi, ia disebut-sebut termasuk orang yang dinominasikan untuk menjadi Direksi. Setelah melalui uji kelayakan, dari 5 orang yang mengikuti tinggal 2 orang yang lolos seleksi, dan ia salah satunya. Dan persaingan untuk calon Direksi hanya 2 orang. Teman-temannya banyak yang menyarankan bahwa ia harus melakukan lobi-lobi kepada orang tertentu untuk memuluskan jalan menjadi Direksi. Namun ia tidak melakukannya, alasannya karena jika ia melakukan lobi-lobi ke orang tertentu, ia akan memberikan suatu kontribusi yang sebanding kepada orang tersebut. Ia hanya berfikir sederhana, yaitu “saya sudah berusaha memenuhi segala ketentuan yang berlaku, dari sisi kemampuan dan pengalaman bekerja saya sudah memenuhi persyaratan, dan sekarang saya menyerahkan semua persoalan ini kepada Allah, saya mohon kepada Allah untuk diberikan yang terbaik bagi saya”. Karyawan tersebut telah menyerahkan persoalannya kepada Tuhan dan meminta penyelesaian yang terbaik. Karyawan tersebut berfikir bahwa Tuhan akan memberikan sesuatu yang terbaik baginya.
Sementara itu rivalnya, melakukan lobi-lobi kepada orang-orang penting, yang dapat mempengaruhi keputusan dalam pengangkatan Direksi perusahaan Keuangan tersebut. Sampai pada akhirnya, rivalnya inilah yang dipilih untuk menjadi penganti salah satu Direksi diperusahaan tersebut.
Namun apa daya ketika SK pengangkatan Direksi tersebut akan di tanda-tangani, secara Tim Seleksi Calon Direksi tersebut, mengadakan rapat mendadak, yang
mempersoalkan calon yang akan duduk menjadi Direksi. Setelah dilakukan pengkajian pertimbangan yang matang akhirnya, diputuskanlah bahwa Karyawan yang tidak melakukan lobi-lobi itulah yang diangkat menjadi Direksi.
Dari kisah tersebut diatas, si karyawan yang telah menyandarkan persoalanya kepada Allah, berarti ia telah menyerahkan persoalan tersebut, kepada Allah, dan ia Meyakini Tuhan pasti memberikan jalan keluarnya yang terbaik. Ia telah berfikir positif untuk mencari jalan keluar dari persoalannya tersebut.
Seseorang berkata, “Saya sudah mencoba untuk berpikir positif terhadap sesuatu hal”. Tapi saya tidak bisa melakukannya, karena persoalan yang saya hadapi itu terlalu besar dan terlalu kompleks.” Dalam kasus ini, orang tersebut diibaratkan sudah mulai membuka jalan yaitu ketika ia mulai mencoba untuk berpikir positif terhadap masalah yg dihadapinya. Namun tanpa disadari ia juga telah menutup jalannya sendiri yaitu ketika ia mengatakan “masalah yang aku hadapi ini terlalu besar dan kompleks”. Memang seseorang mengganggap kecil suatu masalah, tapi masalah tsb bisa dianggap besar oleh orang lain. Demikian juga sebaliknya.
Namun apapun masalahnya, sebenarnya pasti ada jalan keluarnya. “Setelah Kesulitan itu pasti ada Kemudahan”. Firman Allah itu mengisyaratkan bahwa manusia diharuskan untuk selalu perfikir positif terhadap suatu persoalan. Hanya saja sebagian orang selalu merasa ragu-ragu, untuk meyakininya. Perasaan ragu-ragu inilah yang menghambat seseorang untuk menerima suatu kekuatan positif yang bersumber dari kekuatan yang Maha Kuasa.
Kunci utama seseorang dapat terus konsisten untuk berfikir positif adalah dengan bersandar kepada Tuhan, karena hanya DIA-lah yang memiliki kekuasaan yang maha dasyat yang tidak akan pernah luntur dan tidak akan goyah terhadap sesuatu apapun.
Lalu bagaimana kita dapat bersandar kepada Allah ? cara yang paling mudah adalah dengan MeyakiniNYA. Ya hanya dengan Yakin itulah kita bisa bersandar kepada Allah.
Langkah yang paling sederhana untuk bisa Yakin kepada Allah adalah dengan menuliskan kalimat seperti ini : “ Aku Yakin Allah bersamaku, Allah pasti akan menolongnya”. Tulis kalimat itu diatas kerta, dan setiap hari dibaca perlahan-lahan, dan dilakukan secara konsisten, niscaya secara perlahan-lahan
Firman Allah, “ … jika mereka bertanya kepada KU katakanlah sesungguhnya AKU ini dekat, AKU mengabulkan Doa hambaKu…… “ Dengan menyandarkan diri kepada Tuhan, kita akan memperoleh “Semangat baru” dalam menyelesaikan persoalan yang ada.
Sebuah kisah nyata, seseorang karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan keuangan. Ia termasuk salah satu orang yang memiliki prestasi yang luar biasa diperusahaan tersebut. Suatu ketika pada saat akan ada pergantian salah Direksi, ia disebut-sebut termasuk orang yang dinominasikan untuk menjadi Direksi. Setelah melalui uji kelayakan, dari 5 orang yang mengikuti tinggal 2 orang yang lolos seleksi, dan ia salah satunya. Dan persaingan untuk calon Direksi hanya 2 orang. Teman-temannya banyak yang menyarankan bahwa ia harus melakukan lobi-lobi kepada orang tertentu untuk memuluskan jalan menjadi Direksi. Namun ia tidak melakukannya, alasannya karena jika ia melakukan lobi-lobi ke orang tertentu, ia akan memberikan suatu kontribusi yang sebanding kepada orang tersebut. Ia hanya berfikir sederhana, yaitu “saya sudah berusaha memenuhi segala ketentuan yang berlaku, dari sisi kemampuan dan pengalaman bekerja saya sudah memenuhi persyaratan, dan sekarang saya menyerahkan semua persoalan ini kepada Allah, saya mohon kepada Allah untuk diberikan yang terbaik bagi saya”. Karyawan tersebut telah menyerahkan persoalannya kepada Tuhan dan meminta penyelesaian yang terbaik. Karyawan tersebut berfikir bahwa Tuhan akan memberikan sesuatu yang terbaik baginya.
Sementara itu rivalnya, melakukan lobi-lobi kepada orang-orang penting, yang dapat mempengaruhi keputusan dalam pengangkatan Direksi perusahaan Keuangan tersebut. Sampai pada akhirnya, rivalnya inilah yang dipilih untuk menjadi penganti salah satu Direksi diperusahaan tersebut.
Namun apa daya ketika SK pengangkatan Direksi tersebut akan di tanda-tangani, secara Tim Seleksi Calon Direksi tersebut, mengadakan rapat mendadak, yang
mempersoalkan calon yang akan duduk menjadi Direksi. Setelah dilakukan pengkajian pertimbangan yang matang akhirnya, diputuskanlah bahwa Karyawan yang tidak melakukan lobi-lobi itulah yang diangkat menjadi Direksi.
Dari kisah tersebut diatas, si karyawan yang telah menyandarkan persoalanya kepada Allah, berarti ia telah menyerahkan persoalan tersebut, kepada Allah, dan ia Meyakini Tuhan pasti memberikan jalan keluarnya yang terbaik. Ia telah berfikir positif untuk mencari jalan keluar dari persoalannya tersebut.
Tip and trik untuk melatih berpikir positif :
- Menyakini Allah akan memberikan pertolongan dan memberikan jalan penyelesaian yang terbaik bagi masalah yang kita hadapi.
Caranya sederhana untuk bisa Yakin kepada Tuhan, yaitu dengan menulis disebuah kertas, kalimat seperti ini “Allah dekat bersamaku, Allah pasti menolongku. Kata tersebut dibaca berulang-ulang setiap harinya.
- Menuliskan potensi yang dimiliki di atas kertas secara jelas, dan dibaca potensi yang dimiliki, jangan pernah menuliskan kalimat-kalimat negatif.
Contoh potensi :
Aku memiliki badan yang sehat, aku punya rumah untuk tempat tinggal, aku memiliki kawan-kawan yang mendukungku, dan potensi-potensi lainnya.
Jangan pernah kita menuliskan kalimat seperti ini : aku punya rumah meskipun rumah kontrakan. Kalimat “……meskipun rumah kontrakan” ini akan menjadi penghalang semangat kita, bahkan bisa memunculkan rasa ragu-ragu.
- Harus tetap semangat untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.
Caranya sederhana untuk bisa Yakin kepada Tuhan, yaitu dengan menulis disebuah kertas, kalimat seperti ini “Allah dekat bersamaku, Allah pasti menolongku. Kata tersebut dibaca berulang-ulang setiap harinya.
- Menuliskan potensi yang dimiliki di atas kertas secara jelas, dan dibaca potensi yang dimiliki, jangan pernah menuliskan kalimat-kalimat negatif.
Contoh potensi :
Aku memiliki badan yang sehat, aku punya rumah untuk tempat tinggal, aku memiliki kawan-kawan yang mendukungku, dan potensi-potensi lainnya.
Jangan pernah kita menuliskan kalimat seperti ini : aku punya rumah meskipun rumah kontrakan. Kalimat “……meskipun rumah kontrakan” ini akan menjadi penghalang semangat kita, bahkan bisa memunculkan rasa ragu-ragu.
- Harus tetap semangat untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.
sangat membantu - terima kasih
BalasHapus